MANUSIA, SAINS DAN TEKNOLOGI
A.
Makna Manusia, Sains dan Teknologi
1.
Makna Manusia
Membiacarakan tentang manusia akan selalu actual sepanjang
manusia berpikir dan sadar tentang dirinya.
Eksistensi manusia terletak pada kemampuan berpikir.
Seorang filosuf besar; Descartes, mengatakan; Cogito Ergo Sum, saya berfikir, maka dari itu saya ada. Keculai
itu, perbedaan manusia dengan binatang terletak pada perilakunya. Perilaku
manusia dikendalian oleh nafsu, akal dan nurani secara simultan sehingga muncul
pertimbangan-pertimbangan etika dan estetika.
Dengan potensi akalnya, manusia diberi amanat sebagai
khalifah dimuka bumi.
2.
Makna Sains
Pada awalnya orang tidak membicarakan tentang sains dan
teknologi melainkan tentang sains dan teknik (engineering). Teknik merupakan
penerapan sains untuk kesejahteraan manusia, juga dapat memusnahkan manusia.
Pada dasarnya, sangat berlebihan jika kita memilah sains dengan teknologi
secara tajam, karena istilah teknologi sebenarnya sudah mengandung sains dan
teknik. Semakin lama penilaian itu semakin menjadi biasa, sehingga menjadi apa
yang di sebut common parlance untuk
merangkaikan sains dan teknologi. Makalah ini tidak akan mempersoalkan itu,
istilah teknik dan teknologi dianggao sama saja yaitu satu penerapan saja. Kata
sains berasal dari bahasa latin, yaitu Scire, artinya mengetahui atau belajar.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tangkapan pancaindra,
intuisi, dan filsafat, sedangkan Ilmu adalah pengetahuan yang sudah
diklasifikasi, diorganisasi, disistimatisasi, dan diinterpretasi sehingga
menghasilkan kebenaran objektif, sudah diuji kebenaranya, dan dapat diuji ulang
secara ilmiah. Istilah sains dipahami oleh masyarakat Indonesia menjadi satu
istilah baku yaitu Ilmu Pengetahuan.
Dari sudut pandang filsafat, ilmu lebih khusus dibandingkan
dengan pengetahuan. Suatu pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu apabila
memenuhi tiga unsur pokok sebagai berikut:
1)
Ontologi artinya
bidang studi yang bersangkutan memiliki objek studi yang jelas. Objek studi
hatus dapat diidentifikasikan, dapat diberi batasan, dapat diuraikan,
sifat-sifatnya yang esensial. Objek studi sebuah ilmu ada dua yaitu objek
material dan objek formal.
2)
Epistimologi
artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki metode kerja yang jelas.
3)
Aksiologi artinya
bidang studi yang bersangkutan memiliki nilai guna atau kemanfaatannya.
Dalam kajian ilmu
filsafat, setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Bidang
studi tersebut dapat menunjukan nilai-nilai teoritis, hokum-hukum,
generalisasi, kecenderungan umum, konsep-konsep dan kesimpulan-kesimpulan
logis, sistimatis, dan koheren. Dalam teori dan konsep tersebut tidak terdapat
kerancuan atau kesemerawutan pikiran, atau penentangan kontradiktif diantara
satu sama lainnya.
Istilah Teknologi sebenarnya sudah mengandung
sains dan teknik atau engineering
sebab produk teknologi tidak mungkin ada tanpa di dasari sains. Dalam sudut
pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil
penerapan praktis dari sains. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki
karakteristik objektif dan netral, namun dalam kenyataannya teknologi
sesungguhnya tidak bias netral karena memerlukan sentuhan-sentuhan estetika
yang bersifat subjektif.
Sains dan
teknologi saling membutuhkan, karena sains tanpa teknologi bagaikan pohon tak
berbuah, sedangkan teknologi tanpa sains bagaikan pohon tak berakar. Sains
hanya mampu mengajarkan fakta dan non-fakta pada manusia, ia tidak mampu mengerjakan
apa yang harus atau tidak boleh dilakukan oleh manusia. Jadi fungsi sains hanya
mengkoorsinasikan semua pengalaman-pengalaman manusia dan menempatkannya ke
dalam suatu system yang logis, sedangkan fungsi seni memberik semacam persepsi
mengenai suatu keberaturan dalam hidup dengan menempatkan suatu keberaturan
padanya. Sedangkan tujuan sains dan teknologi adalah untuk memudahkan manusia
dalam menjalani kehidupannya.
B. Manusia dalam Iptek dan Iptek bagi Manusia
1.
Manusia
dalam Iptek.
Dengan potensi akal, manusia
diberikan kebebasan untuk memilih dan mengembangkan mana yang benar dan mana
yang salah. Dengan potensinya, manusia dapat menggali rahasia alam semesta
hasil pengembangannya disebut sains, teknologi dan seni.
Atas dasar itu, ilmu ada yang
bersifat abadi tingkat kebenarannya bersifat mutlak, karena bersumber dari
Tuhan,dan ilmu yang bersifat perolehan tingkat kebenarannya bersifat nisbi
karena hanya penafsiran dan dugaan sementara.
Manusia diciptakan sebagai
subjek dan objek ilmu pengetahuan dan teknologi. Diakui, bahwa makluk lain
seperti binatang, denganinstingnya mereka mampu merangkai fenomena alam ini
menjadi sesuatu yang diperlukan untuk melanjutkan kehidupannya. Namun mereka
tidak kreatif karena bekerja berdasarkan insting semata, sedangkan manusia
bekerja berdasarkan pertimbangan akal dan perasaannya.
2. Pengaruh Iptek bagi Kehidupan Manusia.
Dalam kehidupan
modern hamper tidak ada orang hidup tanpa menggunakan jasa teknologi. Semakin
tinggi orang yang menggunakan jasa teknologi, semakin tinggi pula tingkat
ketergantungannya kepada alat-alat tersebut. Dampak langsung dari kemajuan
teknologi adalah kemudahan-kemudahan dalam bersktivitas. Memang teknologi
diciptakan dengan tujuan untuk memberikan berbagai kemudahan dan meringankan
beban pekerjaan manusia yang tadinya sangat melelahkan menjadi ringan. Namun
dampak negative dari teknologi masyarakat semakin terbuai. Hamper tidak sadar
bahwa dirinya telah berada dalam situasi pola hidup konsumtif, hedonistik, dan
materialistik.
Perkembangan sains
dan teknologi nyang demikian pesatnya
mampu menciptakan perubahan-perubahan yang mempengaruhi langsung pada tatanan
kehidupan masyarakat, khususnya dalam empat berikut:
1)
Perubahan dibidang intelektual
2)
Perubahan dalam organisasi-organisasi social
yang mengarah pada kehidupan politik.
3)
Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata
nilai dan tata lingkungannya.
4)
Perubahan di bidang industri dan kemampuan di
medan perang.
Keempat hal di
atas secara langsung menyentuh sendi-sendi kehidupan manusia yang menuntut
keterlibatan semua pihak. Dan pada akhirnya menentukan kelangsungan hidup
manusia di muka bumi ini.
C. Hubungan Sains, Teknologi dan Agama
Sains, teknologi,
seni dan filsafat, merupakan usaha intelektual manusia yang diarahkan untuk
mencari dan menemukan suatu pola, orde, system, maupun struktur tertentu.
Menurut Ian G.
Barbour (2002), ada empat tipologi pemikiran para ilmuwan tentang hubungan
sains dan agama, yaitu :
1.
Pendekatan Komplik.
2.
Pendekatan Independensi.
3.
Pendekatan Dialogis.
4.
Pendekatan Integratif.
Dari keempat
tipologi di atas sebenarnya masih ada yang dapat kita kembangkan yaitu
pendekatan Kholistik, suatu pendekatan yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.
D. Penerapan Sains dan Teknologi dalam
Kehidupan.
Sains dan
teknologi merupakan pengembangan potensi budaya manusia yang mengendap menjadi
suatu peradaban. Dengan kesanggupan mengembangkan potensinya, manusia mampu
mengubah muka bumi seperti yang kita saksikan saat ini, padahal manusia
merupakan makhluk yang keberadaannya di muka bumi paling akhir.
Kemampuan manusia
dalam memanfaatkan alam lingkungannya sangat bervariasi sesuai dengan kemampuan
daya nalar dan social budayanya. Kelompok manusia yang tingkat budayanya
tinggi, dapat memanfaatkan sumber dayaalam bagi kesejahteraan hidupnya. Melalui
iptek yang dikuasainya, mereka mampu mengubah lingkungan alam yang tidak
produktif seperti di Timur tengah dan Israel.
Sedangkan kelompok
manusia yang budayanya masih rendah, sumberdaya alam yang disekitarnya tidak
memberikan jaminan bagi kesejahteraan hidupnya. Hutan lebat, sungai lebar dan
deras, air terjun dan lainnya dipandang sebagai penghalang dan
penghambatcdaripada dimanfaatkan untuk kesejahteraan hidupnya.
Day dukung
lingkungan bersifat relatif dan lingkungan memiliki keterbatasan. Bila pemanfaatan
populasi yang dapat didukung oleh lingkungan tersebut tela melewati batas kemampuan,
akan terjadi berbagai bentuk ketimpangan ketimpangan-ketimpangan tersebut
menjadi masalah bagi kelangsungan hidup manusia dan makluk bumi lainnya.
Ada dua hal yang
dapat meningkatkan daya dukung terhadap kesejahteraan hidup manusia yaitu iptek
dan social budaya. Iptek yang dikuasai manusia dapat meningkatkan kesejahteraan
hidupnya dan sebaliknya dapat menyengsarakan manusia apabila tidak mengindahkan
aspek lingkungannya sehingga daya dukung lingkungan di luar batas kemampuannya.
Ketimpangan lingkungan dalam bentuk kekeringan, tanah longsor, erosi,
pencemaran, merupakan ungkapan keterbatasan daya dukung lingkungan akibat
perilaku manusia yang tidak dapat mengendalikan diri.
Penerapan Iptek
dala rekayasa pertanian berupa pemupukan, pengolahan tanah yang lebih baik,
pemilihan bibit unggul, perbaikan pengairan melalui orgnisasi dan kelembagaan
2 komentar:
hay,,. nama saya try., salam kenal.,
trimakasih sudah berbagi ilmu., artikenya sangat bermanfaat ,blognya juga keren ., good luck ya...
memang kalu dipahami, bahwa sain dan teknologi tidak terlepas dari kehidupan manusia.
oh iya kalau ada waktu jangan lupa mampir di Tugas dan Materi Kuliah. saya juga punya pembahasan mengenai Manusia,sains,teknologi kalau berminat silahkan lihat Makalah ISBD 'Manusia,sains,teknologi & seni siapa tahu bisa bermanfaat.
Iya.
Semoga bermanfaat..
Posting Komentar